Siapa yang tahu maksud Allah
(Ust. Iman Sulaiman
Lc.)
Rasulullah pada suatu waktu
pernah berkisah. Pada zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat
dzalim.Hampir setiap orang pernah merasakan kezalimannya itu.
Pada suatu ketika, raja zalim ini
tertimpa penyakit yangsangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang,
mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada Satu tabib pun
yang mampu menyembuhkannya.
Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit sang Raja itu
hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya
saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke permukaan.
Betapa gembiranya raja mendengar kabar ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat
ini bukanlah musim ikan itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga semua orang
untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib walaupun belum musimnya, ternyata ikan
itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu dari
penyakitnya.
Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal kebijakannya.
Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu
jatuh sakit. Dan ternyata kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah
sejenis ikan tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan
laut.Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.
Tapi apa yang terjadi? Ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut
itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan telah mengirimkan
para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga
akhirnya raja yang bijaksana itu pun mangkat...
Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu. Akhirnya mereka
menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau menggiring
ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu selamat;
sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan
itu ke dasar laut sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?"
Tuhan pun berfirman, "Wahai
para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu
kebaikan. Karena itu Aku balas
kebaikannya itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi
kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan tempatkan ia pada neraka yang paling
bawah !
Sementara raja yang baik itu
pernah berbuat salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan menyembunyikan
ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh
kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman atas dosanya
telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"
Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah bersayap ini.
Pelajaran pertama adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung ditunaikan
Allah di dunia ini juga; sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa itu
tidak diperhitungkan-Nya lagi.
Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman kita bila sedang tertimpa musibah.
Pelajaran kedua adalah: Bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena.
Jangan-jangan Allah 'menghabiskan' tabungan kebaikan kita. Keyakinan akan hal
ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi
sehingga melupakan urusan ukhrowi. Pelajaran ketiga adalah: Musibah yang
menimpa seseorang belum tentu Karena orang itu telah berbuat kekeliruan.
Keyakinan ini akan dapat mencegah kita untuk tidak berprasangka buruk
menyalahkannya, justru yang timbul adalah keinginan untuk membantu meringankan
penderitaannya.
Pelajaran keempat adalah: Siapa yang tahu maksud Allah?
( kisah diatas diambil dari buku " tutur bersayap ")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar