Nama : Suri Putri Pertami
NPM
/ kelas : 26211948 / 4EB08
Perilaku Etika Dalam Bisnis
Etika bisnis merupakan suatu
rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis.
Masalah penilaian terhadap kegiatan dan perlaku bisnis sangat terkait dengan
etika bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis).
Kebenaran disini yang dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat
diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan
individu. Perusahaan harus mempunyai prinsip bisnis yang baik adalah bisnis
yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Lingkungan Bisnis yang
Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan bagi sebuah perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan
. Akan tetapi, karena perusahaan hanya memprioritaskan keuntungan saja maka
banyak sekali terjadi penyimpangan terhadap norma-norma moral. Perusahaan mudah
sekali tergoda untuk menempuh jalan pintas dalam meningkatkan keuntungan. Namun
semakin disadari bahwa godaan itu membawa risiko besar yang akan menjadi
bencana yang akan menghancurkan
perusahaan pada jangka panjang. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku etika dalam bisnis yaitu :
1. Lingkungan Bisnis
Para eksekutif perusahaan
dihadapkan pada suatu dilema yang menekannya, seperti misalnya harus mengejar
kuota penjualan, menekan biaya, peningkatan efisiensi dan bersaing. Akan tetapi perusahaan juga harus bertanggung jawab
terhadap masyarakat agar kualitas barang terjaga, harga barang yang yang
ditawarkan juga terjangkau. Dapat dilihat sangat nampak dua hal bertentangan
yang harus dijalankan. Misalnya, meminimalkan biaya dan meningkatkan kualitas produk. Oleh
karena itu perusahaan harus tepat dapat mengambil keputusan.
2. Organisasi
Anggota organisasi saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Organisasi terhadap individu
harus tetap berperilaku etis atau sewajarnya.
3. Indivudu
Seseorang yang memiliki
filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama akan berprilaku
etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat dipelajari dari interaksi
dengan teman, famili, dan kenalan. Dalam bekerja, individu harus memiliki
tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya yang menjaga kehormatan
profesinya. Bahkan beberapa profesi memiliki kode etik tertentu dalam
pekerjaannya.
Kesaling Ketergantungan Antara
Bisnis dan Masyarakat
Tata hubungan bisnis dan
masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu
dalam kegiatan bisnisnya, baik etika antara sesama pelaku bisnis maupun etika
terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan
pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip
etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif.
Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara
yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia. Jalinan
hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya,
ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan,
karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian
yang seimbang.
Pelaku bisnis dituntut
untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang
" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan dengan mengembangkan dan
memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung
jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terutama dalam
hal pendidikan, kesehatan, pemberian pelatihan keterampilan, dan lain
sebagainya. Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis
yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Seperti halnya manusia pribadi
juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan
masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.
Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :
1. Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
2. Hubungan dengan karyawan
3. Hubungan antar bisnis
4. Hubungan dengan investor
5. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap
Etika
Para
pelaku bisnis secara umum memiliki kepedulian terhadap masyarakat selain itu
juga harus memperhatikan karyawannya agar terjalin hubungan yang
berkesinambungan antara pelaku bisnis, karyawan dan masyarakat. Dengan begitu
sebuah usaha dapat mencapai tujuannya dan tentunya berkembang pesat.
Misalnya seorang pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun
golongan rendah dan saat hari raya iba, konsumen diberikan hadiah atau
bingkisan sehingga akan terus berlangganan dengan kita.. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain adalah :
a) Pengendalian diri
b) Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
c) Mempertahankan Jati Diri dan tidak mudah terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan TI.
d) Menciptakan persaingan yang sehat
e) Menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"
f) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi, dan Komisi)
g) Mampu menyatakan yang benar itu benar
h) Menumbuhkan sikap saling percaya
Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Perkembangan
dalam etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut:
- Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato,
Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya
mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana
kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur
- Masa Peralihan tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis),
penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada
dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru
dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering
dibahas adalah corporate social responsibility,
- Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam
memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap
sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia
bisnis di AS,
- Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai
ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum
pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut
European Business Ethics Network (EBEN),
- Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat.
Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International
Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di
Tokyo.
Etika
Bisnis dan Akuntan
Dalam
kenyataannya, banyak akuntan yang tidak memahami kode etik profesinya sehingga
dalam prakteknya mereka banyak melanggar kode etik. Hal ini menyebabkan
menurunnya tingkat kepercayaan public terhadap profesi akuntansi. Kondisi ini
diperburuk dengan adanya perilaku beberapa kepentingan mereka sendiri. Dalam
menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik
profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan
Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan
pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi
dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat
atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya,
tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian
pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar